Kehomoseksualan

Kehomoseksualan ([kĕ.ho.mo.sék.sua.lan]; bahasa Inggeris: homosexuality - Mal.: homoseksualiti, Ind.: homoseksualitas) adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual ("rahi") atau perilaku seciri antara individu yang sama jantina atau gender. Dalam konteks kecenderungan seks, hal ini mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, malah juga pada "pandangan individu tentang pengenalan diri dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam masyarakat lain yang [sekeadaan]."

Homoseksual adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan kedwiseksan dan keheteroseksualan, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Ilmuwan tidak tahu secara pasti apa yang menentukan orientasi seksual seseorang, tetapi mereka menduga bahawa orientasi seksual dipicu oleh kombinasi faktor genetik, hormon, dan lingkungan, dan bukanlah suatu pilihan. Mereka merujuk kepada teori-teori yang berdasarkan pada biologi, yang menyebut faktor genetik, lingkungan awal di uterus, atau kedua-duanya. Tidak ada bukti yang kukuh menunjukkan bahawa pengalaman pada masa kecil berperanan mengubah orientasi seksual. Selain itu, upaya untuk mengubah orientasi seksual juga tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah.

Persetujuan para ilmiah peri laku dan sosial dan juga dalam bidang kesihatan dan psikologi menyatakan bahawa homoseksual adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia. Homoseksual bukanlah penyakit mental dan bukan penyebab kesan psikologi negatif; prasangka terhadap kaum dwiseks dan homoseksuallah yang menyebabkan kesan seperti itu. Meskipun begitu banyak aliran agama dan organisasi "mantan-gay" yang memandang bahawa kegiatan homoseksual adalah dosa atau kelainan. Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai aliran dan organisasi ini kerap menggambarkan bahawa homoseksual merupakan "pilihan".

Istilah umum dalam homoseksual yang sering digunakan adalah lesbian untuk perempuan pencinta sesama jenis dan gay untuk lelaki pencinta sesama jenis, meskipun gay dapat merujuk pada lelaki atau perempuan. Bagi para peneliti, jumlah individu yang dikenali sebagai gay atau lesbian — dan perbandingan individu yang memiliki pengalaman seksual sesama jenis — susah diperkirakan atas berbagai alasan. Dalam kemodenan Barat, menurut berbagai penelitian, 2% sehingga 13% dari penduduk manusia adalah homoseksual atau pernah melakukan hubungan sesama jenis dalam hidupnya. Sebuah kajian pada tahun 2006 menunjukkan bahawa 20% dari populasi secara awanama melaporkan memiliki perasaan homoseksual, meskipun relatif sedikit peserta dalam pemerhatian ini menyatakan diri mereka sebagai homoseksual. Perilaku homoseksual juga banyak dilihat pada haiwan.

Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesama jenis, meskipun hanya baru-baru ini terdapat maknyah dan status undang-undang/politik yang mempermudah pengamblan maknyah dan keberadaan mereka. Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual dalam hal-hal penting secara psikologi. Hubungan dan tindakan homoseksual telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya tempat mereka didapati. Sejak akhir abad ke-19, telah ada gerakan menuju pengakuan keberadaan dan hak-hak sah bagi orang-orang homoseksual, yang mencakupi hak untuk pernikahan dan kesatuan sivil, hak mengambil anak angkat dan pengasuhan, hak kerja, hak untuk menyertai askar, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial kesihatan.