Aksara Assam
| Abugida Assam | |
|---|---|
| Jenis tulisan | |
Tempoh masa | Abad ke-13 sampai sekarang |
| Arah tulisan | Left-to-right |
| Wilayah | India |
| Bahasa-bahasa | Assam |
| Tulisan berkaitan | |
Sistem tulisan induk | |
Aksara Assam (অসমীয়া লিপি Ôxômiya Akhôr) adalah satu varian dari Aksara Nagari Timur yang digunakan untuk Bengali dan Bishnupriya Manipuri. Huruf Assam/Bengali termasuk dalam huruf-huruf Keluarga Brahmik dan dipercayai mempunyai sejarah langsung dari perkembangan dari Aksara Nagari, sebuah skrip terdahulu dari Devanagari. Namun, ada ahli bahasa yang mempunyai tafsiran berbeza mengenai proses evolusi dari Aksara Assam yang didakwa berevolusi dari tahap yang lebih awal dari Huruf Nagari, Aksara Gupta dengan ciri-ciri yang penting dari Alfabet Siddhaṃ. Tuntutan mereka disokong oleh bentuk khuusus angsara itu yang ditemui pada batu prasasti Nogajori-Khonikor Gaon dari abad ke-5 Masehi. di mana huruf itu berbeda dari Aksara Nagari dan mempunyai persamaan yang hampir dengan Aksara Gupta. Sehingga abad ke-17, tiga gaya dari Aksara Assam dapat dikenal pasti (baminiya, kaitheli dan garhgaya) yang memberikan laluan pada aksara piwaian yang diikuti oleh mengeset aksara. Piwaian sekarang serupa dengan Aksara Bengali kecuali tiga huruf.
Buranjis ditulis pada masa Dinasti Ahom yaitu Bahasa Assam ditulis menggunakan Aksara Assam. Bukti paling awal dari Aksara Assam ditemukan di Charyapada, lagu Agama Buddha. Mereka seharusnya telah disusun dalam sebuah kerangka waktu dari empat ratus tahun dari Abad ke-8 sampai Abad ke-12. Pada abad ke-14 Madhava Kandali menggunakan Aksara Assam untuk membuat Kotha Ramayana yang terkenal yang itu adalah terjemahan pertama dari Ramayana dalam Bahasa India regional Valmiki Ramayana dalam Sanskrit. Kemudian, Srimanta Sankardeva menggunakan aksara itu pada abad ke-15 dan ke-16 untuk membuat oeuvre-nya dalam Bahasa Assam dan Brajavali bahasa dari puisi Bhakti (Borgeets) dan Dramas (Ankiya naat).
Raja Ahom Chakradwaj Singha, (1663-1670) adalah pemimpin pertama yang mula menghasilkan syiling Assam untuk kerajaannya (lihat gambar sebagai contoh). Aksara yang mirip dengan sedikit perbedaan digunakan untuk menulis Maithili, Bengali, Manipuri dan Bahasa Sylheti.