Candi Sewu

Candi Sewu
ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦺꦮꦸ
Candi induk dari Candi Sewu, 2013. Kiri-kanan sepasang Dwarapala.
Info asas
AgamaBuddhisme
PerbandaranKlaten
WilayahJawa Tengah
NegaraIndonesia
StatusMasih digunakan
Penerangan seni bina
Jenis seni binaCandi
Arah muka bangunanTimur
Disiapkan pada782 M
Spesifikasi
Arah bahagian hadapan bangunanTimur
Panjang185 meter (607 ka)
Lebar165 meter (541 ka)
Tinggi (maks)30 meter (98 ka)
Bil. kuil/tokong249 (satu candi induk, delapan candi apit, dan 240 candi perwara)
Prasasti/InskripsiBatu Bersurat Manjusrigrha
Bahan binaanBatu andesit
Paparan amaran: Laman menggunakan Templat:Infobox religious building dengan parameter "latitude" yang tidak diketahui
Paparan amaran: Laman menggunakan Templat:Infobox religious building dengan parameter "longitude" yang tidak diketahui

Candi Sewu (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦱꦺꦮꦸ, translit. Candhi Sèwu) adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi yang berjarak sekitar delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Dikenal dengan nama asli Manjusri grha (Rumah Manjusri), Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Roro Jonggrang.

Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Gugus Candi Sewu merupakan kompleks candi Budha yang paling luas di Indonesia. Candi Sewu merupakan suatu gugusan candi yang terdiri atas candi induk di tengah di kelilingi oleh sekitar 252 candi perwara yang disusun mengelilingi candi induk dalam empat deretan dan mempunyai halaman yang luasnya 185 x 252 m. Pintu gerbang ke halaman candi ada di sebelah timur yang dijaga oleh sepasang dwarapala. Untuk mengetahui sifat keagamaan Candi Sewu, terdapat dua prasasti yang bisa dipakai, yaitu prasasti Manjusgrha tahun 714 Saka (792 Masehi) dan Prasasti Kelurak tahun 704 Saka (782 Masehi). Saat ini, Candi Sewu dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.